Varietas Padi Idola Petani Bantul Di Tahun 2022

Foto : DKPP Bantul

 

Kebutuhan penduduk akan pangan menjadi hal pokok yang perlu diperhatikan bersama. Sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi, kebutuhan penyediaan pangan pun semakin meningkat. Masyarakat Indonesia yang mayoritas menggunakan beras sebagai bahan pangan utama tentunya akan berpengaruh pada jumlah permintaannya. Permintaan beras tentunya juga terus mengalami peningkatan. Oleh karenanya, budidaya tanaman padi kini menjadi target para petani sebagai upaya pemenuhan kebutuhan pangan yang ada di wilayah Bantul. Budidaya tanaman padi perlu terus ditingkatkan kualitas maupun kuantitasnya.

Salah satu kunci keberhasilan budidaya tanaman padi adalah benih yang bermutu. Salah satu ciri benih bermutu adalah benih yang jelas identitasnnya yaitu dengan adanya label benih. Benih yang berlabel merupakan benih yang telah lolos sertifikasi dengan ciri biasanya berukuran penuh dan seragam, daya kecambah baik, bebas dari biji gulma, penyakit, hama, atau bahan lainnya. Petani pun sudah paham akan kebutuhan benih bermutu ini. Mereka tentunya akan menggunakan benih berlabel ini untuk hasil budidaya tanaman padi yang lebih memuaskan.

Setiap petani pastinya sudah mempertimbangkan berbagai aspek dalam memilih varietas yang akan ditanam. Mereka sudah paham betul dengan kondisi lahan sawah yang dimilikinya. Pemilihan varietas padi biasanya tergantung wilayah atau daerah geografis dari lahan para petani. Hal tersebut bergantung pada kondisi lahan seperti ketahanan terhadap hama penyakit tertentu, ketersedian air irigasi, dan kondisi tertentu seperti salinitas. Terdapat pula faktor lain yang mempengaruhi petani dalam memilih varietas padi seperti potensi hasil, umur panen, kerebahan tanaman, harga beli benih, tekstur nasi dan kemudahan memperoleh benih.

Gambar 1. Diagram macam varietas yang sering ditanam tiap triwulan

 

Berkembangnya inovasi teknologi dalam perbenihan padi menghasilkan banyak varietas unggul padi yang telah dilepas oleh pemerintah. Hal ini tentu saja semakin memudahkan petani untuk memilih varietas padi sesuai keinginan mereka dan sesuai dengan faktor yang mempengaruhinya.  Terlebih saat ini mulai digencarka program IP 400 yang mana dalam satu tahun bisa tanam 4 kali dengan menggunakan verietas dengan umur sangat pendek seperti Cakrabuana, Pajajaran, M 70 D, Inpari Sidenuk dll. 

Gambar 1 menunjukkan berbagai macam varietas tanaman padi yang banyak ditanam petani Bantul sepanjang tahun 2022. Varietas yang sering di tanam dengan luasan yang besar tiap triwulannya antara lain Ciherang, Inpari 42, Mekongga, Situbagendit, Pepe, Sunggal, IR 64, Inpari 32 dan Inpari 43. Namun, varietas padi dengan luas tanam terluas dan konsisten selama tahun 2022 antara lain Ciherang, Inpari 42, IR 64, Mekongga, Pajajaran dan Situbagendit seperti dijelaskan pada Tabel 1. 

Tabel 1. Persentase luas tanam beberapa varietas padi di Kabupaten Bantul tahun 2022

Varietas

Triwulan I

Triwulan II

Triwulan III

Triwulan IV*

2022

Ciherang

15,35 %

15,73 %

14,16 %

10,90 %

14,03 %

Inpari 42 Agritan GSR

34,20 %

23,94 %

19,68 %

25,69 %

26,36 %

IR-64

8,08 %

5,01 %

5,26 %

5,26 %

5,94 %

Mekongga

7,49 %

5,44 %

6,25 %

3,88 %

5,71 %

Pajajaran Agritan

1,56 %

6,97 %

10,36 %

19,57 %

9,57 %

Situbagendit

13,75 %

13,41 %

11,29 %

12,19 %

12,78 %

*triwulan IV sampai bulan november

 

Selama tahun 2022 ini, mayoritas petani di Bantul banyak memilih padi varietas Inpari 42. Varietas ini memiliki persentase sebanyak 26,36% dari luas tanam Kabupaten Bantul selama tahun 2022 yang ditanami oleh para petani, dilanjutkan varietas Ciherang sebanyak 14,03%, Situbagendit sebanyak 12, 78%, Pajajaran sebanyak 9,57%, IR 64 sebanyak 5,94% dan Mekongga sebanyak 5,71%.  Inpari 42 banyak dipilih petani karena memiliki beberapa keunggulan seperti menanggulangi hama burung. Selanjutnya, Inpari 42 juga tahan terhadap beberapa organisme pengganggu tanaman lain seperti tahan terhadap penyakit blas daun dan tahan terhadap hama wereng batang cokelat. Hal tersebut dapat menekan resiko kegagalan panen.

 

Gambar 2. Grafik perkembangan pemilihan varietas padi tiap triwulan

 

Secara keseluruhan varietas Inpari 42 mendominasi persentase luasan tanam di Kabupaten Bantul tahun 2022, namun perkembangannya masih naik turun. Varietas yang terus naik persentase luas tanamnya adalah varietas Pajajaran seperti ditunjukkan pada Gambar 2. Kenaikan persentase luas tanam varietas Pajajaran ini tidak lepas dari program yang digalakkan oleh Kementerian Pertanian RI yaitu Program IP 400. Program ini adalah program tanam padi sebanyak 4 kali dalam satu tahun pada satu lahan sawah menggunakan varietas yang berumur sangat pendek. Sehingga banyak petani yang tertarik untuk mencoba menanam varietas padi berumur pendek. Varietas padi umur pendek ini diantaranya varietas Pajajaran Agritan.

Pemilihan varietas pada proses budidaya tanam padi ini memiliki peran penting dalam kemajuan ketahanan pangan. Selanjutnya, pemilihan varietas ini nantinya juga  akan memberikan dampak yang sangat baik terhadap perkembangan pertanian di Kabupatenn Bantul secara keseluruhan, tentunya dengan mempertimbangkan dimana varietas yang dipilih ini akan dikembangkan.

 

 

Penulis  : Andri Gustiawan, S.P. (Pengawas Benih Tanaman Kab.Bantul)