Dalam rangka mendukung swasembada pangan serta mengembalikan kejayaan komoditas tebu di Kabupaten Bantul pada Rabu, 22 Oktober 2025, digelar Tanam Perdana Tebu di Kelompok Tani Ngudi Mulyo, Donotirto, Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.
Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Heru Tri Widarto, S.Si., M.Sc., Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Regulasi dan Kebijakan, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ir. Fenty Yusdayati, MT, Kodim 0729/Bantul, Letkol Kav. Fikri Nurheldi, S.E., Polres Bantul, Kejaksaan Negeri Bantul, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Joko Waluyo, S.Pt, M.Si dan tamu undangan lainnya. Turut hadir pula perwakilan dari PT. Rajawali Nusantara Indonesia (ID FOOD), PT. Madubaru, GM PG Madukismo, Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia Kabupaten Bantul, penyuluh pertanian dan para petani tebu lingkup Kabupaten Bantul.

Program ini menjadi bagian dari upaya mendukung hilirisasi pertanian yang tengah digaungkan pemerintah pusat. Indonesia sendiri pernah dikenal sebagai salah satu eksportir gula terbesar di dunia. Bahkan pada tahun 1930, Bantul menjadi salah satu sentra produksi gula, yang dibuktikan dengan keberadaan sejumlah pabrik gula di wilayah tersebut.

Menurut Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, tanaman tebu merupakan satu komoditas yang bermanfaat dan menguntungkan. Hal ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bantul yang memang disangga oleh sektor pertanian.
“Di Kabupaten Bantul, pertanian menjadi sektor prioritas pembangunan. Sehingga kami memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada para petani dan Gapoktan yang telah berinisiatif untuk bekerjasama mengembalikan kejayaan tebu di Bantul,” lanjut Halim.

Selanjutnya Plt. Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Heru Tri Widarto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa dari target 100 hektar lahan tebu di Kabupaten Bantul, saat ini sudah mencapai 71 hektar yang ditanami. Sehingga dirinya meyakinkan para petani untuk mengikuti program tanam tebu.
“Kegiatan hari ini menjadi bukti nyata bahwa pemerintah hadir untuk mendukung program tanam tebu ini. Subsidi pemerintah untuk kegiatan bongkar ratoon kurang lebih 14 juta rupiah, sebanyak 10 juta untuk pembelian benih dan 4 juta untuk mengolah lahan,” tegas Heru.
Sumber/referensi : https://bantulkab.go.id/berita/detail/7220/kembalikan-kejayaan-gula-bantul--tanam-perdana-tebu-di-bangunjiwo-dimulai.html
Foto : DKPP Bantul
