Perkembangan Varietas Padi Di Kabupaten Bantul Tahun 2023

Tanaman padi merupakan komoditas tanaman pangan utama di Indonesia. Hal ini, dikarenakan sebagian besar warga negara Indonesia menggunakannya sebagai bahan pangan pokok. Permintaan bahan pangan dari komoditas padi cenderung stabil namun ketersediaannya di lapangan yang cenderung kurang stabil. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor seperti luas lahan produktif yang semakin berkurang ataupun karena bencana alam seperti kekeringan atau banjir. Untuk mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi maka dibuatlah berbagai macam varietas tanaman padi. Varietas ini dibuat untuk menyesuaikan kondisi lahan/tempat, misalkan lahan kering/sedikit air, lahan rawa ataupun lahan endemis hama panyakit tertentu. 

Kabupaten Bantul memiliki beberapa topografi lahan yang diantaranya lahan datar yang umumnya cocok ditanami berbagai macang tanaman, lahan berbukit/pegunungan yang memiliki sedikit pengairan dan lahan di pinggir pantai yang memiliki air yang cenderung asin/masam. Dari berbagai kondisi inilah akan banyak variasi penggunaan varietas tanaman terlebih pada daerah endemis hama penyakit tertentu.


 

Diagram diatas menjelaskan persentase sebaran penggunaan varietas padi pada tahun 2023 di Kabupaten Bantul. Secara umum, tidak ada varietas tertentu yang terlalu unggul dari varietas lainnya. Hal ini terlihat dari persentase varietas tertinggi dengan verietas dibawahnya tidak terlalu jauh beda. Varietas Inpari 42 yang menjadi varietas dengan penggunaan tertinggi dengan persentase 18%, sedangkan persentase selanjutnya yaitu varietas Inpari 32 sebesar 17%. Selanjutnya varietas Situbagendit dan Ciherang dengan persentase 14%, dan 11%. Urutan selanjutnya varietas IR 64, Sunggal, Inpari Nutrizinc, Pajajaran dan Mekongga. Sedangkan persentase penggunaan benih hibrida sebesar 1% dari luas tanam padi ditahun 2023. Beragamnya penggunaan varietas tanaman padi di Bantul banyak disebabkan karena faktor keingintahuan petani terhadap varietas unggul baru (VUB), selain itu petani telah disarankan oleh petugas penyuluh lapangan untuk mengganti varietas padi tiap musim tanam untuk mengurangi resiko terserang hama penyakit.

 

Grafik laju sebaran varietas padi tahun 2023 Kabupaten Bantul di atas di buat berdasarkan sebaran varietas padi tahun 2023. Berdasarkan data yang ada, dipilih enam (6) varietas yang paling banyak digunakan oleh petani Bantul selama tahun 2023 antara lain varietas Inpari 42, Ciherang, IR 64, Inpari 32, Inpari Nutrizinc dan Situbagendit. Dari grafik dapat dilihat pergerakan/laju penggunaan benih tiap varietas tiap triwulan. Secara umum, penggunaan enam varietas tersebut relative tidak ada perubahan yang signifikan dalam hal urutan luas tanam, namun untuk varietas inpari nutrizinc terus naik tiap triwulannya. Hal ini dikarenakan di tahun 2023 terdapat bantuan benih varietas inpari nutrizinc dari pemerintah Provinsi DIY dan pusat.

 

Kontributor      :  Andri Gustiawan, S.P. (PBT Kab.Bantul)