Pada Jumat, 16 September 2022 kemarin, bertempat di Srunggo 2, Selopamioro, Imogiri, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) digelar Panen Perdana Tembakau.
Acara dihadiri oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, DPRD DIY, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, Ir. Sugeng Purwanto, M.M.A, APTI DIY, Direktur PT. Taru Martani, Nur Achmad Affandi, Bank BPD DIY, Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih, DPRD Bantul, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Joko Waluyo, S.Pt, M.Si, Panewu Imogiri beserta jajaran muspika, Lurah Selopamioro dan tamu undangan lainnya.

Petani tembakau Dusun Srunggo 2, Selopamioro, Imogiri yang menjadi mitra PT. Taru Martani pada panen perdana ini memanen tembakau jenis grompol. PT Taru Martani sendiri merupakan BUMD milik DIY yang selama ini fokus pada pengolahan tembakau yang menjadi bahan baku cerutu.

Dalam pengarahannya, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan sejatinya tembakau adalah komoditi pertanian yang cukup familiar di DIY. Untuk lingkungan Kraton Yogyakarta, tembakau sudah lama dipasok untuk berbagai kebutuhan. Tak hanya soal sigaret, tembakau juga dipakai untuk kebutuhan lain. "Tembakau punya sejarahnya. Tak hanya dipakai untuk sigaret. Tapi yang lain juga," ujar Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Sementara itu, Bupati Bantul, H. Abdul Halim Muslih berharap dengan luas lahan 40 hektar yang terpakai untuk menanam tembakau dapat memotivasi petani untuk menghasilkan tembakau berkualitas. Halim juga mengungkapkan apresiasinya atas keterlibatan PT. Taru Martani yang berkenan mengambil peran dalam hal pemasaran tembakau. Sebab, pemasaran tembakau menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi selama ini. "Salah satu permasalahan utama adalah pemasaran tembakau. Untuk itu, terima kasih atas kebijakan Gubernur DIY agar PT. Taru Martani berperan dalam pemasaran tembakau," ujar Halim.

Direktur Utama PT Taru Martani, Nur Achmad Affandi menambahkan petani tembakau di Srunggo 2 sebelumnya sudah belajar soal penanaman hingga pengolahan tembakau di Klaten. Harapannya tentu agar kompetensi petani tembakau di Bantul meningkat. Sehingga, apabila tembakau jenis grompol yang ditanam di Srunggo 2 menghasilkan tembakau berkualitas, tentu hal ini semakin menguatkan Kabupaten Bantul yang menjadikan pertanian sebagai salah satu sektor unggulan.

Untuk itu, hal-hal lain yang sekiranya dapat mengembangkan dan menyempurnakan komoditi tembakau di Srunggo 2 bisa ditambahkan di masa-masa mendatang. Seperti yang disampaikan salah satu petani tembakau, Wadi Setiawan menyampaikan, pembentukan koperasi akan sangat membantu petani. Apabila koperasi ini nantinya diwujudkan, hal ini bisa membantu memudahkan dan menyejahterakan petani tembakau.

Sumber/ referensi : https://bantulkab.go.id/berita/detail/5421/panen-perdana-tembakau-grompol-srunggo--ikon-pertanian-anyar-di-selopamioro.html
Foto : DKPP Bantul